Batik Jagatan Kebumen, Batik Khas Kota Kebumen

    Batik merupakan warisan budaya yang memiliki nilai seni tinggi sehingga tidak dipungkiri lagi apabila batik menjadi salah satu identitas bangsa Indonesia.  Batik pertama kali diperkenalkan ke dunia internasional oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik saat konferensi PBB. Kemudian batik resmi oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and the Intangible Heritage of Humanity) pada tanggal 2 Oktober 2009. Kota pusat penghasil batik dari masa ke masa yaitu Pekalongan, Solo dan Yogyakarta. Daerah daerah penghasil batik tersebut ternyata membawa pengaruh terhadap beberapa daerah di sekitarnya, salah satunya yaitu kota Kebumen.

sumber: news.detik.com

    Perlu diketahui dari sekian banyak batik yang ada di Kebumen, batik jagatan ditetapkan menjadi bagian dari pakaian adat  Kebumen sejak 21 Agustus 2019. Batik jagatan yang digunakan sebagai bagian dari pakaian adat ini dikenakan oleh pria sebagai lancingan bebed panjen dan di kenakan oleh wanita sebagai kain jarik, yang digunakan pada acara acara tertentu.

   

sumber: blonjo.kebumenkab.go.id

    Jagatan Kebumen merupakan kumpulan berbagai motif batik Kebumen yang dipadukan dalam satu motif batik. Oleh karena itu Jagatan Kebumen mempunyai motif khas yaitu memiliki latar belakang yang lebih penuh dengan kumpulan motif-motif khas Kebumen.Selain itu batik jagatan Kebumen menggambarkan keanekaragaman alam yang ada di Kebumen dan kemakmuran kota Kebumen.Berorientasi pada alam (ekologis) Jagatan Kebumen menggambarkan masyarakat Kebumen yang bersahaja dan sangat menghormati kehidupan yang ditawarkan oleh alam.